Monthly Archives: November 2013

SOFTSKILL YANG HARUS DIMILIKI OLEH MAHASISWA GUNADARMA

1. Keunggulan Kompetitif
Menurut Tangkilisan (dalam bukunya Strategi Keunggulan Pelayanan Publik Manajemen SDM, 2003) bahwa Keunggulan Kompetitif adalah merujuk pada kemampuansebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan Kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya. Kemudian di dalam Kamus Bahasa Indonesia olehBadudu-Zain (1994), dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas, kami berpendapat bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi, dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya, untuk mendapatkan sesuatu, Contoh, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbankan, masing-masingnya bagaimana berusaha untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keuanggulan yang dimilikinya.

 

2. Keunggulan Komparatif.
Pengertian Keunggulan Komparatifdapat dilihat pada kamus Bahasa Indonesia, oleh Badudu-Zain (1994), dimana komparatif diartikan bersifat perbandingan atau menyatakan perbandingan. Jadi keunggulan komparatif adalah suatu keunggulan yang dimiliki oleh suatu organisasi untuk dapat membandingkannya dengan yang lainnya. Dengan mengacu arti tersebut, kami berpendapat, bahwa keunggulan komparatif, adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh organisasi seperti SDM, fasilitas, dan kekayaan lainnya, yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan organisasi atau perpaduan keuanggulan beberapa organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Contoh, beberapa instansi / lembagapemerintahan, dengan memanfaatkan segala keuanggulan yang dimilikinya, dan mereka mempunyai satu tujuan bersama, yakni untuk mewujudkan VISI dan MISI yang telah dibuatnya bersama-sama.

3. Keunggulan Absolut

keunggulan absolut adalah kemampuan suatu entitas ekonomi.

Oleh sebab itu, jelaslah bahwa keunggulan komparatif, bagaimana untuk mencapai tujuan bersama dengan segala keunggulan yang dimiliki baik oleh organisasi maupun terhadap organisasi lainnya, sedangkan keunggulan kompetitif, bagaimana memanfaatkan keunggulan yang dimiliki oleh organisasi untuk bisa mendapatkan tujuan organisasi, dengan cara berkompetisi dengan organisasi lainnya

PERBEDAAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DENGAN KEUNGGULAN KOMPARATIF

http://arti-pengertian-definisi.blogspot.com/2013/04/arti-definisi-keunggulan-absolut.html

KEUNGGULAN YANG HARUS DIMILIKI OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

1. Keunggulan Kompetitif
Menurut Tangkilisan (dalam bukunya Strategi Keunggulan Pelayanan Publik Manajemen SDM, 2003) bahwa Keunggulan Kompetitif adalah merujuk pada kemampuansebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan Kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya. Kemudian di dalam Kamus Bahasa Indonesia olehBadudu-Zain (1994), dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas, kami berpendapat bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi, dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya, untuk mendapatkan sesuatu, Contoh, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbankan, masing-masingnya bagaimana berusaha untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keuanggulan yang dimilikinya.

 

2. Keunggulan Komparatif.
Pengertian Keunggulan Komparatifdapat dilihat pada kamus Bahasa Indonesia, oleh Badudu-Zain (1994), dimana komparatif diartikan bersifat perbandingan atau menyatakan perbandingan. Jadi keunggulan komparatif adalah suatu keunggulan yang dimiliki oleh suatu organisasi untuk dapat membandingkannya dengan yang lainnya. Dengan mengacu arti tersebut, kami berpendapat, bahwa keunggulan komparatif, adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh organisasi seperti SDM, fasilitas, dan kekayaan lainnya, yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan organisasi atau perpaduan keuanggulan beberapa organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Contoh, beberapa instansi / lembagapemerintahan, dengan memanfaatkan segala keuanggulan yang dimilikinya, dan mereka mempunyai satu tujuan bersama, yakni untuk mewujudkan VISI dan MISI yang telah dibuatnya bersama-sama.

3. Keunggulan Absolut

keunggulan absolut adalah kemampuan suatu entitas ekonomi.

Oleh sebab itu, jelaslah bahwa keunggulan komparatif, bagaimana untuk mencapai tujuan bersama dengan segala keunggulan yang dimiliki baik oleh organisasi maupun terhadap organisasi lainnya, sedangkan keunggulan kompetitif, bagaimana memanfaatkan keunggulan yang dimiliki oleh organisasi untuk bisa mendapatkan tujuan organisasi, dengan cara berkompetisi dengan organisasi lainnya

 

Keunggulan Bisnis Makanan Diindonesia Tetapi Tidak Berkembang

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang paling utama karena semua manusia pasti butuh makan untuk memberikan nutrisi dan energi pada tubuhnya. Dan berbisnis makanan/ kuliner boleh dibilang salah satu jenis usaha yang tidak akan pernah “mati” karena akan selalu dicari oleh banyak orang untuk memenuhi kebutuhan tubuh mereka.

Kalau kita melihat pasar Indonesia, tentu ada banyak sekali peluang usaha makanan yang bisa dilakukan oleh calon pebisnis yang menyukai usaha kuliner. Masyarakat Indonesia sangat terkenal konsumtif dibanding negara-negara lain, termasuk dalam hal makanan. Dan Indonesia terkenal dengan jenis makanannya yang beragam dari berbagai daerah, mulai dari makanan utama hingga makanan ringan. Harganya pun beragam mulai dari yang murah, sampai yang mahal.

Kalau kita perhatikan para pengusaha makanan saat ini, mereka yang sukses di bisnis kuliner adalah orang-orang yang sudah memprediksikan peluang usaha makanan ini sejak lama. Mereka tidak seperti pebisnis lain yang hanya ikut-ikutan tren pasar saja, tapi mereka sudah memperkirakan bahwa permintaan akan satu jenis makanan akan terus meningkat dari tahun ke tahun, dan mereka memanfaatkan itu.

Beberapa diantara pengusaha makanan ini ternyata tidak memiliki latar belakang usaha kuliner sebelumnya namun mereka tetap mau terjun dan bekerja keras dalam bisnis makanan. Untuk menjalankan bisnis kuliner ini tentunya bukan hal yang mudah. Namun, banyak orang yang memanfaatkan peluang usaha makanan mendapatkan keberhasilan yang luar biasa dan sangat membantu perekonomian mereka.

Kesimpulan:

Ada banyak peluang usaha makanan yang ada di sekitar kita, tapi tidak semuanya cocok dengan Anda. Karena itu, Anda harus benar-benar memperhatikan usaha makanan seperti apa yang paling cocok untuk Anda jalankan. Modal materiil bukanlah yang utama untuk menjalankan usaha makanan karena sebenarnya kita bisa mendapatkannya dari pinjaman Bank atau pinjaman dari tempat lain, misalnya dari keluarga atau kerabat. Modal yang paling penting untuk menjalankan sebuah usaha makanan adalah keinginan, perencanaan, pelaksanaan, konsistensi, dan inovasi dalam berbisnis.

http://www.maxmanroe.com/peluang-usaha-makanan-yang-ada-di-sekitar-kita.html

 

Keunggulan Bersaing Yang Harus Dimiliki Mahasiswa

mahasiswa harus memiliki strategi bersaing untuk menjaga eksistensinya. Karena, jika perguruan tinggi tidak memiliki strategi bersaing, maka akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas jumlah lulusan yang dihasilkan,maka keunggulan bersaing yang harus dimiliki mahasiswa adalah:

Keunikan sebagai Keunggulan

adalah dengan memunculkan keunikan perguruan tinggi bersangkutan, misalnya Universitas Negeri Malang (UM) memiliki jargon “learning university”, yang akan terus berkomitmen menghasilkan yang memiliki keunggulan di bidang pendidikan dan pengajaran.  Universitas Brawijaya memiliki jargon world class entrepreneur university, yang bertekad untuk menghasilkan lulusan berkelas dunia yang memiliki mental entrepreneur. UIN Maliki Malang membangun keunggulan dengan cara menyelenggarakan pendidikan secara integratif, yakni memadukan tradisi perguruan tinggi dan pesantren, baik secara kelembagaan maupun kurikulumnya. Universitas Kanjuruhan mengusung jargon sebagai kampus multikulural, yang berupaya menjadi tempat belajar mahasiswa dari berbagai lintas suku, agama, dan daerah, dan keunikan-keunikan lainnya.

kemampuan tentang tri bahasa

Sehingga lulusan dari perguruan tinggi akan mengusai tiga bahasa, dan imbasnya akan berpengaruh terhadap peluang lapangan pekerjaan, karena tidak ada perguruan tinggi tinggi lain yang mengajarkan tiga bahasa. Contoh yang lain adalah memberikan kemampuan terhadap mahasiswa dalam bidang teknologi informasi, yang mana mahasiswa diwajibkan untuk menguasai teknologi informasi serta mampu mengikuti ujian kompetensi yang diselenggarakan oleh Microsoft, sehingga jika mahasiswa lulus akan mendapatkan sertifikasi dari Microsoft dan sertifikat tersebut akan sangat berguna sekali dalam mencari lapangan pekerjaan. Karena secara kemampuan penguasaan teknologi, lulusan tersebut sudah tidak diragukan lagi.

Oleh karena itu, keunggulan kompetitif harus dimiliki oleh setiap perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa. Yang nantinya akan memudahkan untuk mencapai tujuan dari setiap perguruan tinggi baik menjadi world class university, research university, maupun learning university, atau lainnya.

http://wacana.koranpendidikan.com/view/4304/keunggulan-kompetitif-perguruan-tinggi.html

 

Alasan Mengapa Koperasi Diindonesia Tidak Berkembang

mencakup hubungan koperasi dengan bank, dengan usaha-usaha lain, dan juga dengan instansi pemerintah. Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan pembangunan koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri (self help).Namun koperasi di Indonesia selama setengah abad lebih kemerdekaannya, tidak menunjukkan perkembangan yang menggembiarkan. Koperasi tidak tampak di permukaan sebagai “bangun perusahaan” yang kokoh dan mampu sebagai landasan (fundamental) perekonomian, serta dalam sistem ekonomi Indonesia, koperasi berada pada sisi marjinal.Upaya pemulihan ekonomi koperasi tetap dalam posisi yang termarjinalkan. Pemerintah sering bersuara lantang untuk memberdayakan koperasi, tetapi tetap saja koperasi tidak terlihat peranan yang signifikan dalam menyumbang perekonomian Indonesia. Yang berkembang hanyalah kuantitas koperasi dan tidak terlihat perbaikan kualitasnya, baik mikro maupun makro ekonomi.Perkembangan koperasi masih menghadapi masalah-masalah baik di bidang kelembagaan maupun di bidang usaha koperasi itu sendiri. Masalah-masalah tersebut dapat bersumber dari dalam koperasi sendiri maupun dari luar. Masalah kelembagaan koperasi juga dapat dikelompokkan dalam masalah intern maupun masalah ekstern. Masalah intern mencakup masalah keanggotaan, kepengurusan, pengawas, manajer, dan karyawan koperasi. Sedangkan masalah ekstern mencakup hubungan koperasi dengan bank, dengan usaha-usaha lain, dan juga dengan instansi pemerintah.

 

Masalah Internal:

 

1.    Keanggotaan dalam Koperasi. Di tinjau dari segi kuantitas tercermin dari jumlah anggota yang semakin lama semakin berkurang. Masalahnya keanggotaan koperasi yang ada sekarang belum menjangkau bagian terbesar dari masyarakat.

 

Di tinjau dari segi kualitas masalah keanggotaan kopersi tercermin adalah:

 

          Tingkat Pendidikan yang pada umumnya masih rendah

 

          Keterasmpilan dan keahlian yang dimiliki para anggota terbatas

 

          Sebagian anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota. Sebaiknya dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai penggerak organisatoris untuk menggerakan kopersi kearah sasaran yang benar

 

          Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus di tingkatkan.

 

          Banyaknya anggota yang tidak mau bekerja sama dan mereka juga memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada di kopersi semakin berkurang.

 

2.       Pengurus koperasi dalam hal kepengurusan juga dihadapi kelemahan-kelemahan yang sama. masalah yang menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari sisi pengurus adalah:

 

          Pengetahuan: ketrampilan,dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadaiPengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaikilagi.

 

          Pengurus kadang-kadang tidak jujur

 

          Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk menigkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

 

          Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas yang jelas.

 

          Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.

 

          Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer, pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik

 

3.      Pengawas Koperasi: Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi. Hal ini di disebabkan oleh:

 

          Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi.

 

           Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk diperiksa.

 

           Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan koperasi. Pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah pada kepentingan permohonan kredit.

 

                                     

 

Masalah Eksternal:

 

          Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.

 

          Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.

 

          Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.